Senin, 23 April 2012

Dosen FE Unlam Terapkan Pengaplikasian Pengantar Bisnis.


Ruang 12 FE Unlam terlihat semarak dengan warna kuning almameter yang dikenakan mahasiswa S1 Akuntansi angkatan 2011, Jum’at (30/9). Pengantar Bisnis di kelas C terlihat berbeda, mahasiswa terlihat atraktif dengan pembelajaran yang dipandu oleh Bp. Abdurrahman Sadikin, SE, MM. Ini merupakan pertemuan kali ke2 mereka. Memang mahasiswa yang mengikuti kelas beliau diharuskan mengenakan almameter Unlam, tapi ini malah menjadi ciri khas tersendiri dari mata kuliah lain. “Saya tidak ingin almameter yang menjadi kebanggaan universitas kita di pakai cuman saat event-event tertentu” jelas dosen yang juga mengajar di kelas manajemen tersebut.
Dosen yang senang mengenakan kemeja putih ini juga menetapkan beberapa kesepakatan di kelas. Beliau hanya mentolerir setiap keterlambatan 15 menit selain itu mahasiswa juga diwajibkan untuk menginvestasikan uang setiap minggu dalam bentuk tabungan. Beliau ingin menanamkan benih motivasi bisnis untuk semua mahasiswa didikannya “Memulai bisnis itu bukan tanpa modal, mulai dengan investasi 10rb setiap minggu. Modal seminimal mungkin kita bisa go Nasional!!”  ujar beliau dengan mantap. Sehabis Final test mereka berencana ingin study tour ke malang-lombok. Pa Sadikin menambahkan “jangan jadi penghayal saja, ayo dong kita bangkit” ajak beliau memicu semangat mahasiswa baru.
Dosen lulusan unlam ini memang tak pernah habis cerita mengenai pengalaman bisnisnya. Beliau adalah dosen yang tak hanya pintar dari sudut teori tapi juga pengaplikasian secara real.
Dalam suatu pembicaraan, salah seorang mahasiswa mengutarakan pendapatnya mengenai penciptaan ide bisnis “dari mata kita bisa menciptakan peluang bisnis” kata Yasin. “Saya bisa menghasilkan sebuah motor dari usaha di pasar wadai, padahal saya tak punya lapak apalagi modal. Saya hanya jeli melihat suatu yang tak kasat di pandangan penjual lain. Semua lapak menjajakan makanan, dan mereka memerlukan kantung plastik dan kertas pembungkus. Kemudian saya membuat perjanjian kerja sama dengan pedagang kantung plastik di pasar 5, dan dalam seminggu 1 buah motor pun bisa menjadi buah kesuksesan kerja saya”, jelas beliau kepada mahasiswa.
Diakhir pertemuan, beliau berharap agar mahasiswa juga bisa berbisnis, setidaknya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk sedikit mengurangi beban orang tua. (Yeni Fitria_LPM JK FE Unlam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar