Fekon
Unlam (21/4), Kampus abu – abu ini memang terkenal dengan organisasi yang
berjibun, organisasi yang padat akan aktifitas program kerja. Setiap bulan
silih berganti pamflet – pemflet terpampang mantap di mading – mading tembok
fekon. Tak hayal lagi kualitas keorganisasian di Fakultas ini patut diacungi
jempol, terang saja acara yang ditangani pun sudah berstandar Nasional.

Terlalu
banyak Organisasi yang mengundang, terlalu banyak pilihan yang dihadapi, dan
terlalu banyak pula kebingungan memilih. Memilih “berapa” organisasi yang loe
pengen join atau memilih “kemana” fokus utama organisasi yang mewakili jati
diri loe. Inilah yang sering menjadi perdebatan para aktifis kampus mengenai
kefleksibelan partisipasi. Participation flexibility, mempunyai konotasi makna
disini, bisa diartikan sebagai kemudahan seorang aktifis dalam menghadiri suatu
kegiatan organisasi atau bisa dibilang kapan dia mau datang yaa datang. Makna
ini gue harap bisa menjadi konotasi positif, time managemen yang loe perlukan
untuk mengiringi participation flexibility. Aktivis yang terlalu maruk untuk
join dalam beberapa organisasi sharusnya tidak memiliki sikap menganak tirikan.
Karena bagi aktifis yang seperti itu sebaiknya mengambil keputusan untuk fokus
hanya kepada satu organisasi. Dan sebaliknya bagi aktifis yang berjiwa besar
yang merasa organisasi yang “ini” seperti keperluan dan “itu” sebagai
perwakilan jati diri, gue rasa mampu konsisten terhadap keduanya. Kita lihat
lah profesi seorang penyanyi, dia merasa menyanyi adalah hobinya yang merupakan
keperluan batiniah tapi seorang ini pun juga punya pekerjaan lain sebagai
pengusaha, ya tentu pengusaha sebagai penghasil profit untuk memenuhi kebutuhan
lahiriahnya. Inilah ilustrasinya, apa salahnya memiliki double organisasi.
Seperti yang kita tau, organisasi merupakan tempat pembelajaran para anggotanya
dalam mengemban suatu pengaplikasian.
Jurnal
Kampus bagiku adalah pilihan perwakilan hobi, jati diri, minat dan bakat ku
sedangkan organisasi lain adalah keperluan ku karena disana tempat belajar
bagaimana cara terjun langsung bekerja dilingkungan nyata. Jurnal Kampus
menjadi perantara sebagai penyalur media informasi yang menurut ku benar
hakikatnya sebagai pers yang tidak ku dapatkan dalam organisasi lain. Begitupun
organisasi lain yang tak bisa ku dapatkan dalam Jurnal kampus.
Atur
waktumu seefisien mungkin, kalau ada rapat ya keduanya dihadiri, jangan tebang
pilih. Pilihanmu adalah tanggung jawabmu, kalaupun waktu pelaksanaannya sama ya
bersikaplah adil, dengan mengahadiri keduanya dalam waktu yang terbagi.
Semoga
saja aku, kamu dan kita bisa menjaga konsistensi dirimu dalam tanggung jawab
pilihan kita. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar