Sabtu, 11 Juni 2011

Film Charlie and The Chocolate Factory


Tadi sore baru aja nonton nih film di RCTI. Filmnya sebenernya ga ada klimaks yang bikin penontonnya takjub dengan jalan ceritanya tapi film ini menawarkan banyak pelajaran hidup yang menginspirasikan. Kisah seorang anak yang hidup di tengah kekurangan yang mempunyai mimpi bertemu pengusaha coklat terbesar  di dunia. Nilai sosial yang bisa diambil dari film ini, seperti:
  • Tidak ada yang tidak mungkin untuk diwujudkan
  • Setiap orang mempunyai peluang untuk sukses atau mencapai apa yang mereka inginkan
  • Keberuntungan bisa memihak kepada siapa saja
  • Hidup tidak berarti kecuali berada di tengah keluarga!!
  • Keserakahan bisa menghancurkan diri sendiri
  • Pelajaran terpenting. KELUARGA=SEGALANYA=TAKTERNILAI
  • Kesuksesan hampa, kesuksesan tanpa kehangatan orang terksih.
SINOPSIS

Seorang anak dari keluarga yang tidak berada bernama Charlie, hidup bersama keluarga besarnya dengan ke2 orang tuanya Mr. dan Mrs. Bucket beserta 2 pasang kakek dan nenek dari ayah dan ibunya. Mereka tinggal di sebuah rumuh gubuk yang reyot. Mr Bucket bekerja sebagai buruh di pabrik pasta gigi dan Charlie bekerja menjadi tkang semir untuk membantu kebutuhan keluarganya. Keluarga ini setiap malam hanya memakan sup kubis dengan kuah banyak. Meskipun begitu kehangatan kasih sayang sangat terlihat dari keluarga ini.
Di suatu malam, Charlie dan keluarganya menonton TV dan mendengar kabar bahwa seoarang Pemilik pabrik besar coklat bernama Tuan Willy Wonka telah memasukkan Golden Ticket ke dalam 5 batang cokelat produksinya. Penemu tiket tersebut berhak masuk ke dalam pabrik misterius seharian dan melihat cara pembuatan coklat terenak di dunia itu. Setelah itu kakeknya bercerita bahwa dahulu dia pernah bekerja bersama Tuan Wonka, dia orang yang benar-benar jenius dalam urusan produksi dan rasa coklat. Dia berhasil membeli sebuah pabrik terbesar di dunia, dan dalam sekejap coklatnya tersebar di seluruh belahan bumi, namun banyak orang yang iri dengan kesuksesannya dan berusaha untuk mencuri resep rahasia pembuatan coklat Wonka. Akhirnya dia memutuskan untuk menutup pabriknya karna merasa pekerjanya mengancam produksinya dengan bekerja sama dengan penguntit resep sukses coklatnya. Dan sampai sekarang pabrik tersebut tetap misterius, tidak ada satupun orang yang terlihat keluar masuk pabrik tersebut padahal coklat Wonka masih terus beredar di pasaran penjuru negeri secara otomatis. Entah siapa yang memproduksi atau yang megantar coklat tersebut di toko-toko.
Dan dengan cepat satu persatu tiket emas ditemukan. Pertama ditemukan oleh August Gloop, seorang anak yang sangat rakus. Tiket kedua didapatkan Veruca Salt, anak manja yang keinginannya selalu dituruti ayahnya. Kemudian Violet Beauregarde, juara lomba pengunyah permen karet yang sangat ambisius, dan Mike Teeve, yang merasa paling pintar dari yang lainnya, menemukan secara bersamaan. Dan tiket emas pun hanya tinggal satu lagi.
Charlie melihat terus berita tersebut, dia sebenarnya juga sangat berharap bisa mendapatkannya. Ayah Ibunya membelikan Charlie coklat Wonka sebagai hadiah ulang tahunnya, namun nasib masih belum berpihak kepadanya, tak ada tiket emas di dalamnya. Charlie bersama kakek joe pun berjuang sekali lagi membeli coklat Wonka, dan inipun sia-sia. Namun suatu mukjijat terjadi suatu hari, saat Charlie berjalan dia menemukan uang di tumpukan salju dan langsung membelikannya coklat di toko terdekat. Dia juga membelikan coklat untuk kakeknya kakek Joe dan langsung membukanya di tempat. Daaaan...dengan segenap keterkejutan dan keterperangahannya tenyata di dalam bungkus coklat Wonka ke4nya ada Golden Ticket. Dan pemilik toko tersebut melihat dan langsung berteriak “kau mendapatkannya nak, kau mendapatkan golden ticket di tokoku. Segeralah pulang ke rumah mu. Ayooo..” Charlie pun berlari pulang dan berteriak memberitahukan kekeluarganya bahwa dia berhasil mendapatkannya.
Karena Willy Wonka meminta setiap anak ditemani satu orang dewasa, keluarga Bucket sepakat memilih Grandpa Joe untuk menemani Charlie. Di dalam pabrik tersebut, Charlie melihat keajaiban-keajaiban dalam pembuatan Wonka’s Chocolate. Mulai dari ruang cokelat, dimana terdapat lembah dengan air terjun pengaduk cokelat (dan di sini August Gloop harus meninggalkan rombongan karna dia terhisap ke dalam pipa penghisap coklat) , pohon-pohon dan rumput permen yang bisa dimakan, dan sungai cokelat. Mereka juga diberitahu tentang Oompa-Loompa, manusia kecil yang didatangkan dari pulau Loompa untuk menjadi pekerja di Wonka’s Factory. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan melalui sungai cokelat dengan perahu naga merah muda yang terbuat dari permen. Ruang berikutnya yaitu Ruang Penciptaan, tempat Mr. Wonka mengolah ciptaan terbarunya seperti Penyumpal Mulut Abadi dan Permen Rambut. Mr. Wonka juga menunjukkan mesin permen karet yang bisa membuat permen dengan rasa tiga macam makan malam (Violet Beauregarde memakan permen karet tersebut dan di rasa buah pie yang terakhir wajahnya berubah membiru dan badannya membesar membulat seperti buah pie besar, hal ini membuatnya harus berpisah dari tur tersebut). Selanjutnya Mr. Wonka memperlihatkan Ruang Kacang yang isinya tupai-tupai terlatih yang sedang mengupas kacang kenari (Veruca Salt meminta tupai pekerja kepada ayahnya namun ayahnya tak bisa memenuhinya karna tupai tersebut tidak di jual, veruca pun nekat turun untuk memngambil tupai tersebut namun tupai-tupai itu marah karna pekerjaannya di ganggu ,mereka pun menyerang gadis itu dan membuangnya ke tempat pembuangan kacang gagal). Dan yang terakhir adalah Ruang Cokelat Televisi, sebuah ruang percobaan untuk mengirim cokelat melalui televisi (Mike Teeve merasa itu penemuan besar yang harus di coba, dia pun mengendalikan alat tersebut untuk mengirimkan raganya ke channel televisi milik Mr.Wonka, namun badanya pun berubah jadi kecil sehingga membuatnya harus ke ruang penarik badan untuk mengembalikan bentuk badannya).
Tak disangka, hanya tinggal Charlie, anak yang tersisa. Dan sesuai janjinya Mr. Wonka pun memberikan hadiah kejutannya pada Charlie yaitu pabrik cokelat miliknya. Namun, Charlie yang selalu susah dalam kehidupannya menghadapi dua pilihan yang sama-sama diinginkannya, menjadi penerus pabrik tersebut atau bersama keluarganya. Charlie akhirnya lebih memilih keluarganya. Ayahnya mendapat pekerjaan lagi dan kehidupan mereka membaik walau tetap miskin. Dan pada suatu hari Wonka merasa hatinya begitu sedih dan menemui Charlie yang sedang menyemir sepatunya, dia mengatakan bahwa dia juga punya seorang ayah yang mungkin tidak peduli dengannya. Charlie mengajaknya untuk menemui ayah Wonka yang bekerja sebagai dokter gigi. Ternyata ayahnya sangat rindu kepadanya. Wonka pun berbaikan dengan ayahnya tersebut dan akhitnya dia menyadari betapa pentingnya keluarga dan ia pun hidup bersama keluarga Bucket. Walaupun akhirnya Charlie tetap menjadi penerus pabrik Willy Wonka.

1 komentar:

  1. sukanya bikin sinopsis..hhi :D
    sinopsis ke2 setelah sinopsis kambing jantan. hhe

    BalasHapus